
Tulisan ini berawal dari tugas mata kuliah kewirausahaan saya :)
Orang kaya tidak bekerja untuk uang, tapi membuat uang bekerja untuk mereka
Orang kaya tidak bekerja untuk uang , melainkan uang bekerja untuk dirinya. Ia lebih lanjut juga menjelaskan bahwa tujuan dari kita dalam bekerja adalah untuk memiliki aset. Tanggapan saya, jika kita hanya bekerja untuk uang, maka kita akan berkergantungan pada apa yang kita kerjakan tersebut. Kita tidak bebas dalam mengaturnya, dan sebagian besar pekerjaan yang seperti itu akan termakan oleh usia kita. Kita pun tidak akan punya waktu lebih untuk dihabiskan bersama kerabat, atau saudara kita, waktu akan habis oleh pekerjaan tersebut.
Oleh karena itu Rich Dad menjelaskan agar kita tidak bekerja untuk uang, tetapi bekerja untuk aset yang nantinya akan menghasilkan lebih banyak, baik uang maupun waktu, dan membebaskankan kita untuk berimprovisasi. Tentunya ini memiliki resiko, dan Rich Dad sendiri mengatakan akan lebih baik mengambil resiko tersebut daripada bekerja untuk uang yang nantinya akan membatasi kita.
Untuk dapat membuat uang bekerja untuk kita, kita harus melek secara finansial (financial literacy)
Ini berarti jika kita ingin menjadi orang kaya, terlebih dahulu kita harus membuat uang bekerja untuk kita. Caranya, Rich Dad mengatakan kita harus melek secara finansial. Menatur uang untuk kita simpan bukan untuk dihabiskan. Solusinya adalah dengan mencari penghasilan passive, salah satunya dengan ber-aset. Aset adalah sesuatu yang menghasilkan uang ke kantong kita.
Sementara jika untuk kebanyakan orang yang tidak melek secara finansial, yang mereka hasilkan hanya liabilitas, yaitu sesuatu yang menghabiskan uang. Contohnya: makan –minum, sewa rumah, pakaian, belanja, nonton dan lain-lain.
Berupayalah untuk menciptakan bisnismu sendiri, bukan bekerja dalam bisnis orang lain
Bekerja di dalam bisnis orang lain akan membatasi kita dalam hal penghasilan dan waktu. Kita menghabiskan tenaga dan waktu hanya untuk sesuatu yang bersifat statis, artinya penghasilan maupun tenaga kita hanya bergantung pada orang ‘dibalik’ bisnis tersebut.
Lebih baik kita mengupayakan bisnis sendiri. Memang untuk memulainya mungkin sulit dan membutuhkan ketekunan. Tetapi Rich Dad mengatakan, anggaplah kesulitan itu sebagai sebuah tantangan, bukan ancaman.
Pelajari sejarah dan peraturan perpajakan serta kekuasaan dari perusahaan
Dengan mempelajari sejarah, kita akan mengetahui pengalaman orang maupun bisnisnya, bagaimana orang tersebut dapat sukses ataupun gagal. Sehingga kita mengetahui jalan yang sama untuk menuju kesuksesan yang sama pula dengan orang tersebut. Tetapi jangan lupa, kita juga harus mempelajari suatu kegagalan bisnis, agar kita dapat menghindarinya.
Peraturan perpajakan juga penting untuk dipejari, agar kita tidak salah dalam ber-aset. Kita dapat mengetahui dimana dan bagaimana cara terbaik untuk menempatkan aset kita.
Orang kaya mengivestasikan uangnya untuk membeli aset, bukan liabilitas
Penghasilan seorang karyawan kebanyakan digunakan untuk belanja, berlibur, dan membeli kebutuhan sekunder saja. Sebaiknya kita menggunakan penghasilan tersebut untuk ditabung, didepositkan, atau untuk berinvestasi. Dan jangan sampai terjebak dalam hutang. Berusahalah agar pengeluaran menjadi serendah mungkin, kemudian sisanya ditabung dan bangun aset terlebih dahulu. Setelah kita memilki aset, baru beli kebutuhan sekunder.
Seperti yang sudah saya kutip diatas, utamakan penghasilan untuk aset, bukan liabilitas. Untuk seorang karyawan, Rich Dad menganjurkan agar kita mengikuti bisnis MLM, itu adalah salah satu aset sehingga dapat menghasilkan pendapatan passive. Dalam bisnis ini, Rich Dad memberi saran agar kita jangan takut akan kagagalan dan penolakan dari orang-orang yang ditawari produk kita.
Bekerjalah untuk belajar, jangan bekerja untuk mendapatkan uang.
Kebanyakan orang yang tidak bisa kaya adalah mereka yang menjadikan gaji sebagai yang utama dalam pekerjaannya. Setiap bulan meunggu gaji yang akan habis pada bulan berikutnya, tanpa mempedulikan ilmu yang bisa didapat dari pekerjaan tersebut.
Bekerja untuk belajar memberikan arti kepada kita bahwa menjadi karyawan bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan sebuah awal untuk mengawali bisnis kita sendiri. Dalam bekerja pada bisnis orang lain seharusnya uang bukanlah prioritas utama, kita harus mempelajari proses bisnis itu dan bagaimana membangun relasinya. Sehingga itu akan menjadi batu loncatan kita dalam menjalankan bisnis sendiri nantinya.
keren yus blog u...tp warnanya kurang ngejreng....
BalasHapus